Rabu, 19 Juni 2013

POLITIK DAN KEMISKINAN DI INDONESIA


POLITIK DAN KEMISKINAN DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemiskinan adalah sebuah topik yang dibicarakan hampir diseluruh dunia.kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Politik yang tidak sehat mengakibatkan masalah kemiskinan karena sebagian pihak menggunakan kekuasaan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Pembangunan di Indonesia saat ini telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek di masyarakat, baik pada kawasan pedesaan maupun perkotaan. Perubahan tersebut membawa dampak tidak hanya terhadap lingkungan fisik, tapi juga sistem nilai dalam tatanan kehidupan sosial bermasyarakat. Namun sayangnya perubahan yang diciptakan oleh pembangunan membawa dampak yang menyertainya sangat mengerikan dan kompleks, karena ternyata telah melahirkan keterbelakangan dan kemiskinan dalam masyarakat.
Kemiskinan di Indonesia menyebabkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat seperti tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah dan meningkatnya kriminalitas.

B. Rumusan Masalah
1.  Apakah definisi dari kemiskinan?
2. Apa saja faktor – faktor penyebab kemiskinan di Indonesia?
3. Apa hubungan kondisi politik dengan kemiskinan di Indonesia?
4. Apakah dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan yang terjadi dimana seseorang kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum. Menurut Nasikun (1995), kondisi yang sesungguhnya harus dipahami mengenai kemiskinan :
“Kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu.  Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan.  Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling dasar tersebut, antara lain: informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kapital.  Lebih dari itu, hidup dalam kemiskinan sering kali juga berarti hidup dalam alienasi, akses yang rendah terhadap kekuasaan, dan oleh karena itu pilihan-pilihan hidup yang sempit dan pengap”.
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Dalam masyarakat moden, kemisikinan biasanya di samakan dengan masalah kekurangan uang. Kemiskinan juga dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu :
Ø  Kemiskinan relative.
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.

Ø  Kemiskinan cultural.
Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Ø  Kemiskinan absolute.
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuha dasar. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan minimum atau dibawah garis kemiskinan internasional. Menurut  Ginanjar (1997), kemiskinan absolut :
“Kondisi kemiskinan yang terburuk yang diukur dari tingkat kemampuan keluarga untuk membiayai kebutuhan yang paling minimal untuk dapat hidup sesuai dengan martabat hidup sesuai dengan martabat kemanusiaan

B. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

Di dalam suatu negara, pastilah terdapat tantangan besar di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu tantangan tersebut adalah kemiskinan. Di Indonesia sendiri, terdapat begitu banyak masyarakat yang terjerat dalam kemiskinan. Hal ini tentu saja tidak di inginkan oleh masyarakat Indonesia. Semua akibat tentunya terdapat sebabnya. Seperti kemiskinan ini, tidak terjadi begitu saja. Namun, hal ini terjadi mungkin dikarenakan faktor-faktor dalam masyarakat itu sendiri.
Kemiskinan sendiri mempunyai arti suatu keadaan di mana seseorang itu kekurangan bahan-bahan keperluan hidup. Dari pengertian tersebut, dapat kita analisis sebab atau faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan tersebut. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan antara lain :
Ø  Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah.
Ø  Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif.
Ø  Apatis dan anti hal-hal baru.
Ø  Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.
Ø  Keadaan alam yang kurang mendukung.
Ø  Keterisoliran secara geografis dari pusat.
Ø  Tiadanya potensi atau produk andalan.
Ø  Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah.
Ø  Kondisi dan stabilitas politik yang buruk

C. Hubungan Kondisi Politik dan Kemiskinan di Indonesia

Stabilitas politik dan keamanan merupakan syarat kemutlakan dan necessary conditionbagi pembangunan ekonomi. Praktis, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu membangun tanpa stabilitas politik dan keamanan. Pengalaman di sejumlah negara seperti Mesir, Libya, Tunisia, dan Suriah menunjukkan instabilitas politik dan keamanan menurunkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pengangguran dan gelombang PHK, tak terkendalinya inflasi, dan peningkatan angka kemiskinan.
Krisis politik di sejumlah negara telah telah memukul perekonomian baik di sektor investasi, pariwisata, penyerapan lapangan kerja, penciptaan lapangan usaha dan peningkatan kemiskinan. Misalnya, pada saat krisis di Tunisia, pada kuartal pertama 2011, Tunisia mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 7.8 persen. Krisis di Suriah menekan angka pertumbuhan menjadi minus 2.5 persen. Sementara itu, krisis politik di Mesir menyebabkan angka kemiskinan meningkat mencapai 70 persen. Begitu juga krisis di Libya telah menghancurkan fundamental perekonomian negara tersebut.
Indonesia pernah mengalami krisis multidimensi 1997-1998, di mana pada 1998 pertumbuhan ekonomi mencapai minus 13 persen, inflasi tercatat sangat tinggi dan mencapai angka 77 persen, gelombang PHK dimana-mana, pengangguran meningkat dan melonjaknya angka kemiskinan. Pasca-reformasi, Indonesia mampu memulihkan perekonomian dengan cepat melalui stabilitas makroekonomi, pengendalian inflasi, mendorong sektor riil dan manufaktur, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menurunkan angka kemiskinan.

E. Dampak kemiskinan
Dampak kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks, diantaranya:
Penganguran
Kekerasan
Pendidikan
Kesehatan

Seperti telah disinggung di atas bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah yang kompleks yang tak terpisahkan dari pembangunan mekanisme sosial, ekonomi dan politik yang berlaku. Ole karena itu setiap upaya pengetasan kemiskinan secara tuntas menuntut peninjauan sampai keakar masalah, jadi, memang tak ada jalan pintas untuk mengetaskan masalah kemiskinan ini. Penanggulanganya tidak bisa secara tergesa-gesa.
Komitmen pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah yang disusun berdasarkan strategi nasional penanggulangan kemiskinan(SNPK). Disamping turut menandatangani tujuan pembangunan milenium, dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-tujuan pokok dalam mengetaskan kemiskinan. Termasuk target ambisius dalam mengurangi angka kemiskinan.
Ada tiga ciri kemiskinan yang menonjol di indonesia. Pertama, banyak rumah tangga yang berada disekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPPAS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tidak tergolong miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan sehingga tidak mengambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang tidak tergolong miskin dari segi pendapatan dapat dikatagorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan pembangunan manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di indonesia.
Tiga cara untuk membantu mengangkat diri dari kemiskinan adalah melalui pertumbuhan ekonomi, layanan masyarakat dan pengeluaran pemerintah. Masing-masing cara tersebut menangani minimal satu dari tiga ciri utama kemiskinan di indonesia, yaitu: kerentanan, sifat multy dimensi dan keragaman antar daerah .
Dengan kata lain, strategi dari pengentasan yang efektif bagi indonesia terdiri dari tiga komponen:
Membuat pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi rakyat miskin.
Membuat layanan sosial bermanfaat bagi rakyat miskin.
Membuat pengeluaran pemerintah bermanfaat bagi rakyat miskin.
politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan , kebijakan umum(policy), dan distribusi kekuasaan .
·             Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.

·             kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.

·             PengambilanKeputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara .

·             KebijakanUmum
Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu . Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula , sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalan kebijakan – kebijakan oleh pihak yang berwenang .

·             Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting
.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai factor penyebab kemiskinan, termasuk stabilitas politik. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi oleh semua negara di dunia termasuk Indonesia. Kemiskinan di Indonesia membawa banyak dampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas, tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah.
Masalah kemiskinan di Indonesia sudah sangat berat ini karena kurangnya kerjasama antara pemerintah , masyarakat dan juga pihak terkait yang seharusnya bisa menyelesaikan masalah kemiskinan di indonesia. Namun , bukan berati masalah kemiskinan di Indonesia tidak bisa di selesaikan . butuh kesadaran dan kemauan dari masayarakat untuk memperbaiki taraf kehidupan mereka . bagi pemerintah butuh keseriusan dan ketulusan hati mereka untuk membantu rakyat miskin yang sebenarnya juga menjadi tanggung jawab mereka . karena , pemerintah cenderung tidak serius dalam membuat dan menjaga program yang mereka buat untuk mensejahterakan masyarakat dan ketulusan hati mereka untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan.

DAFTAR PUSTAKA

Kartasasmita, G., 1997.  Kemiskinan.  Balai Pustaka.  Jakarta.
Jurnal Ekonomi Rakyat Th. II April, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar