Senin, 27 Januari 2014

Komppponen utama sistem informasi

Komponen utama sistem informasi

Komponen utama sistem informasi

Blog masukan (input block) masukan adalah data yang di masukkan ke dalam sisteminformasi beserta metode dan media yang di gunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut kedalam sistem. Masukan terdiri dari transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan.
Blog model (model blog) terdiri dari logico methematical models yang mengolah masukan dan data yang di simpan dengan berbagai macam cara untuk memproduksi hasil yang di kehendaki atau keluaran.
Blog keluaran keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan blog-blog lain suatu sistem informasi. Jika keluaran suatu sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi, perancangan blog masukan, model,teknologi basis data dan pengendalian tidak ada manfaatnya, media yang dipakai untuk menyajikan keluaran sistem informasi berupa layar monitor, printer, audio.
Blog teknologi, teknologi ibarat sistem untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi menagkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mmenyimpan keluaran serta mengendalikan seluruh sistem.
Blog basis data merupakan media untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi, basis data secara fisik dapat berupa media menyimpan data seperti kartu buku besar, pita magnetik, disk, kaset, basis data secara fisik merupakan tempat sesungguhnya suatu data di simpan
Blog pengendalian, semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman. Seperti bencana alam, kebakaran, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan, penggelapan, maka dari itu perushaan harus melakukan beberapa cara untuk menjamin perlindungan dan kelancaran sistem informasi diantaranya : penerapan prosedur seleksi karawan, penggunaan sistem pengolah catatan, pengendalian akuntansi pembuatan dokumentasi yang lengkap, dll.

DEFENISI FORMULIR
Folmulir adalah kertas yang diisi dengan informasi penjualan suatu barang, isi dari formulir yaitu informasi tanggal penjualan, nama perusahaan dengan kodenya, nomor urut, nama barang, harga barang,
Manfaat formulir
1.       Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan
Dalam formulir setiap orang bertanggung jawab dalam terjadinya transaksi, karena membutuhkan tandatangan atau paraf sebagai ukti pemakaian wewenag atas pelaksanaan transaksi yang terjadi
2.       Untuk merekam data transaksi bisnis perusahaan
Semu data penjualan yang di butuhkan perusahaan ada di dalam formulir,
3.       Untuk mengurangi kesalahan dengan cara menyatakan semua bentuk kejadian dalam bentuk tulisan  
Bisa saja terjadi kesalahan jika kita melakukan transaksi tanpa ada bukti tertulis, apalagi jika transaksinya banyak dan dengan biaya yang besar
4.       Untuk menyampaikan info pokok dari orang ke satu dengan orang lain dalam organisasi sama atau ke organisasi yang lain.


Tujuan Sistem Informasi akuntansi

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

 

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkan informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem akuntansi adalah sistem informasi, atau salah satu subset/subsistem dari suatu sistem informasi organisasi. Menurut buku terjemahan Hall (2001, h.18), “Pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi dapat dilihat dibawah ini.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

1.                               Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisasi/ perusahaan, karena manajemen bertanggungjawab untuk menginfomasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
2.                               Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
3.                               Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.”

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi menurut Mulyadi

Menurut Mulyadi (1993, h.19-20), sistem informasi akuntansi memiliki empat tujuan dalam penyusunannya, yaitu :
1.                               Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
2.                               Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
3.                               Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4.                               Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Dari karakteristik dan tujuan sistem akuntansi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa karakteristik dan tujuan sistem akuntansi berkaitan dengan kegiatan pengelolaan data transaksi keuangan dan non keuangan menjadi informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya (accounting information users).

Sistem informasi akuntansi juga mengalami perkembangan-perkembangan, mulai dari konsep double entry book keeping system yang diperkenalkan oleh Lucas Paciolo pada abad ke-17, sampai saat ini sebagai sistem berbasis komputer, bahkan kini menjadi bagian integral dari keseluruan sistem terpadu yang disebut enterprise information system. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan sistem informasi akuntansi sampai dalam bentuknya sekarang ini antara lain adalah sebagai berikut:
·                                 Perkembangan sistem pengolahan data dan peralatannya yang memungkinkan sistem informasi akuntansi tidak hanya mampu menyajikan laporan akuntansi keuangan, melainkan juga berbagai informasi akuntansi manajemen dan bahkan laporan-laporan non-keuangan yang sangat penting bagi dukungan pengendalian organisasi.
·                                 Meningkatnya kompleksitas operasional perusahaan menyebabkan sistem informasi (khususnya informasi akuntansi menjadi makin penting sebagai alat bantu manajemen).
·                                 Meningkatnya kompleksitas organisasi, multinasional, konglomerasi dan organisasi maya (virtual organization), menyebabkan perlunya perhatian dan kesungguhan untuk membangun, mengelola dan memberdayakan sistem informasi akuntansi menjadi makin meningkat.
·                                 “Tempo” kegiatan, speed, dan tingkat toleransi pelayanan makin rendah, artinya suatu kesalahan pengambilan keputusan dapat langsung mempunyai damapak yang relatif cukup besar. Karena itu peranan sistem informasi akuntansi dalam menyediakan bahan untuk proses pengambilan keputusan makin penting.
·                                 Terjadinya globalisasi kegiatan dan makin perlunya sistem informasi akuntansi menjadi media komunikasi bisnis antar lokasi dan antar negara.
·                                 Sistem informasi akuntansi makin diperlukan untuk memberikan masukan maupun sebagai alat pemicu (trigger) bagi pengembangan sistem informasi manajemen fungsional lainnya.